Makalah
Perkembangan sistem ekonomi
Diindonesia
Nama : MARISA
Nim :
07121401046
Jurusan : ilmu adminitrasi negara / b’12
Dosen : imelda S.E,M.Si
Tugas : sistem ekonomi indonesia
Fakultas ilmu
sosial ilmu politik
Universitas
sriwijaya
2013
BAB 1
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Masalah
ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena
itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara
menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang
bersangkutan. Sistem menurut Chester A.
Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya terdiri atas
bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri.
Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai
subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.
Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau
masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa
makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau
kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari
subjek-subjek tersebut.
Perangkat
kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu
berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek)
tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut
agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan,
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin
hubungan antar manusia. Secara toritis,
pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–aturan
atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan
dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi
adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para
konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan
kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya)
sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat
dihindari. Lalu menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat
mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk
siapa barang dan jasa diproduksi.
II.
RUMUSAN MASALAH
Pada makalah ini akan dibahas bagaimana perkembangan sistem
ekonomi mulai dari zamannya pak sokarno sampai saat ini pada masa pak SBY ?
III.
TUJUAN
Tujuan pada makalah ini memaparkan
perkembangan sistem ekonomi dari awal pemerintahan presiden pertama RI sampai
pada saat ini
TEORI SISTEM EKONOMI
Pengertian
Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi
adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan yang berdampak pada kehidupan
masyarakat baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Dari definisi diatas memiliki beberapa sifat
penting yaitu; i) suatu proses, yang merupakan perubahan yang terjadi secara
terus menerus, ii) sesuatu yang dapat merubah tingkat penghidupan masyarakat.
Beberapa pendapat para ahli yang terkait dengan
sistem ekonomi antara lain :
- Chester A Bemand mengatakan bahwa : ”Sistem ekonomi adalah suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing bagian itu memiliki ciri dan batas tersendir”
- Dumatry (1996) mengatakan bahwa :“Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan”.
- Gregory Grossman and M. Manu mengatakan bahwa :“Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.”
- M. Hatta :”Sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berdasarkan atas asas kekeluargaan”
Berdasarkan
beberapa pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa sistem
ekonomi bukan hanya sebagai sekumpulan komponen atau unit perekonomian tetapi
merupakan sebuah penerapan yang dikembangkan oleh seperangkat masyarakat yang
masing-masing memiliki ciri dan batas-batas tersendiri.
Macam-Macam Sistem Ekonomi
Pada dasarnya sistem ekonomi bisa
dibagi menjadi empat sistem yang mendasar sebagai berikut.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan barter (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.
Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan barter (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.
Ciri-ciri:
1. Belum ada pembagian kerja
2. Pertukaran dengan sistem barter
3. Jenis produksi ditentukan sesuai
dengan kebutuhan
4. Hubungan masyarakat bersifat
kekeluargaan
5. Bertumpu pada sektor agraris
6. Keadaan masyarakatnya masih
statis, tradisional, dan miskin
Kelebihan:
1. Setiap masyarakat termotivasi
untuk menjadi produsen
2. Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
3. Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur
2. Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
3. Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur
Kelemahan:
1. Tidak ada kerja sama
antarindividu atau masyarakat
2. Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan
3. Jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak mencukupi kebutuhan
4. Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan
2. Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan
3. Jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak mencukupi kebutuhan
4. Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan
2. Sistem Ekonomi Kerakyatan
Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas demokrasi ekonomi, artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila, UUD 1945, serta GBHN, sehingga disebut sebagai “sistem ekonomi berdasar demokrasi ekonomi Pancasila”.
Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas demokrasi ekonomi, artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila, UUD 1945, serta GBHN, sehingga disebut sebagai “sistem ekonomi berdasar demokrasi ekonomi Pancasila”.
Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung ciri-ciri positif sebagai berikut.
- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
- Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
- Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
- Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
- Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
- Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
- Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
- Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
Ciri negatif dalam sistem
perekonomian Indonesia yang harus dihindarkan di antaranya sebagai berikut.
- Sistem free fight liberalism, yakni yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
- Sistem etatisme, yakni negara serta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit ekonomi di luar sektor negara.
- Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok.
3. Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal adalah suatu
sistem di mana negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan
kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Adam
Smith (1723–1790) dalam bukunya yang berjudul ‘The Wealth of Nations’,
yang diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran pokoknya memberikan
kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.
Ciri-ciri;
- Hak milik atas alat produksi di tangan perorangan.
- Harga barang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar.
- Adanya persaingan bebas.
- Tidak ada campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
- Modal memegang peran penting.
- terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar keuntungan.
Kelebihan:
- Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang yang diproduksi.
- Terdorong untuk mengejar kemakmuran bagi dirinya sendiri.
- Setiap orang atau pengusaha termotivasi mencari keuntungan.
- Pemilihan sektor usaha disesuaikan dengan kemampuan.
Kelemahan:
- Menimbulkan persaingan tidak sehat.
- Terdapat kesenjangan kaya dan miskin.
- Menimbulkan monopoli.
- Terdapat eksploitasi SDM.
- Pemanfaatan SDA sering tidak memerhatikan kelestarian lingkungan.
4. Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat
Sistem ekonomi sosialis adalah
sistem ekonomi di mana seluruh kebijakan perekonomian ditentukan oleh
pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang ditentukan.
Sistem ekonomi ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Karl Marx dalam
bukunya yang berjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi sistem ini lebih
bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang ekonomi
melakukan pembatasan-pembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.
Ciri-ciri:
- Perencanaan disusun oleh pemerintah pusat.
- Semua alat produksi dikuasai oleh negara.
- Produksi, distribusi, dan konsumsi diatur secara terpusat.
- Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi.
Kelebihan:
- Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian.
- Relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin.
- Hasil produksi dapat dinikmati secara rata.
- Mudah melakukan pengendalian harga.
Kelemahan:
- Hak milik perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang memiliki pilihan.
- Potensi dan daya kreasi tidak berkembang.
- Tidak terdapat kebebasan individu.
5. Sistem Ekonomi Campuran (Sosialis dan Liberal)
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga berarti garis antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Pada sistem ekonomi campuran, antara pemerintah dengan masyarakat atau swasta bersama-sama untuk ikut meningkatkan kegiatan perekonomian. Pemerintah sebagai pengendali dan stabilisator kegiatan ekonomi, sedangkan masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Ciri-ciri:
- Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
- Pihak swasta ikut berperan dalam kegiatan perekonomian.
Kelebihan:
- Sektor ekonomi pemerintah dan swasta terpisah secara jelas.
- Fluktuasi harga dapat lebih terkendali.
- Hak milik perorangan diakui dan pemerintah mendorongnya.
Kekurangan:
- Jika peran pemerintah mendominasi akan timbul etatisme.
- Jika peran swasta mendominasi, akan timbul monopoli yang merugikan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan dan
Implementasi system ekonomi dari masa ke masa :
Babak
baru kehidupan berbangsa yang merdeka bagi Indonesia dimulai setelah proklamasi
kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Paska proklamasi, Indonesia mengalami
berbagai perubahan asa, paham, ideology dan doktrin dalam kehidupan berbangsa.
Di dalam perjalanan sejarahnya, Indonesia mengalami pergantian system
pemerintahan. Pergantian system itu disebabkan oleh munculnya aksi dan reaksi
dari kebijakan pemerintahan dan rakyat Indonesia. Secara garis besar sejarah
Indonesia dibagi menjadi tiga masa, yaitu masa orde lama, masa orde baru, dan
masa reformasi. Pada masa-masa itulah Indonesia mengalami berbagai perubahan di
segala bidang dan pergantian dalam system pemerintahan.
- PEREKONOMIAN INDONESIA MASA ORDE LAMA
Ketika negara kita sudah merdeka,
pada tahun 1945 . Kondisi keadaan perekonomian negara kita sangat buruk, hal
itu disebabkan karena :
- Inflasi yang sangat tinggi, hal ini disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang di negara kita yang sangat tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javashe Bank ,mata uang pemerintah Hindia Belanda,dan mata uang pendudukan Jepang. banyaknya uang yang beredar di negara kita menyebabkan harga-harga di negara kita menjadi meningkat.
- Adanya blockade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI.
- Kas negara kosong.
- Ekspliotasi besar-besaran dimasa penjajahan.
- Usaha - Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan ekonomi
- Bangsa kita melakukan Program Pinjaman oleh menteri keuangan IR.
- Upaya melakukan blokade dengan menawarkan bantuan padi sebanyak 500.000 ton ke india (karena india merupakan Negara yang mempunyai nasib sama seperti Indonesia yang pernah di jajah) dan india menyerahkan obat-obatan ke Indonesia.
- Konferensi Ekonomi pada bulan februari 1946, yang tujuannya untuk memperoleh kesepakatan yang bulat ketika menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesar, seperti : masalah produksi, makanan, sandang.
- Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi ) pada tanggal 19 januari 1947.
Upaya- upaya tersebut tahun ke tahun
terus dilakukan untuk merubah perekonomian Indonesia sedikit demi sedikit . Dan
Pada saat Demokrasi Terpimpin sekitar tahun 1959-1967 . Sebagai akibat dari
dekrit Presiden 5 Juli 1959 Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin
yang isinya segala sesuatu baik stuktur ekonomi indonesia diatur sepenuhnya
oleh pemerintah. Hal ini di lakukan agar dapat membawa kemakmuran masyarakat
indonesia . akan tetapi, kebijakan ini blum dapat memperbaiki keadaan
kondisi di negara ini. hal ini di lihat ketika pemerintah menjadikan uang Rp
1.000 menjadi Rp. 1 Sehingga uang rupiah baru
mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang
rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah
untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi
- perekonomian Indonesia Pada Masa Orde Baru
Di awal orde baru,
ketika soeharto menjabat menjadi presiden RI ssat ini kondisi perekonomian di
indonesia sangat buruk, tingkat inflasi yang terjadi pada negara kita mencapai
650 % pertahun.
Presiden Soeharto saai
itu menambahkan langkah yang telah di lakukan sebelumnya oleh Soekarno. dan
ternyata Soeharto berhasil menekan inflasi dari 650 % menjadi dibawah 15% dalam
waktu kurang dari dua tahum. untuk meneka inflasi yang begitu tinngi,
soeharto melakukan hal yang jauh berbeda dengan presiden sebelumnya ,
beliau embuat anggaran, menerbitkan sektor penbankan, mengembalikan sektor
ekonomi dan merangkul negara-neraga barat untuk menarik modal.
Di sampig itu soeharto
pada tahun 1970-an juga menggenjot penambangan minyak dan pertambangan.
Sehingga pendapatan negara dari migas meningkat . Dari 0,6 % miliar pada tahun
1973 dan sekarang mencapai 10,6% miliar pada tahun 1980. Puncaknya kebijakan
tersebut adalah ketiaka penghasilan dari migas sama dengan 80% hasil eksport
indonesia. Dengan kebijakan itu, indonesia bisa maju dalam pembangunan di bawah
pemerintahan orde baru.
- PEMERINTAHAN TRANSISI (era Presiden B.J. Habibie)
Krisis ekonomi mempunyai dampak yang sangat
memprihatinkan terhadap peningkatan pengangguran, baik di perkotaan maupun di
pedesaan, daya beli masyarakat menurun, pendidikan dan kesehatan merosot serta
jumlah penduduk miskin bertambah oleh karena itu muncul kebijakan Jaring
Pengaman Sosial (social safety net). Yang menyebabkan suatu prestasi yang
mengagumkan yakni nilai tukar rupiah dari 16.000 menjadi 6.000 rupiah.
- PEMERINTAHAN REFORMASI (era Presiden K.H. Abdurrahman Wahid)
Terjadi banyak keanehan dan tidak
terdapat kebijakan perekonomian.Pada masa Gus Dur, rating kredit Indonesia
mengalami fluktuasi, dari peringkat CCC turun menjadi DDD lalu naik kembali ke
CCC. Salah satu penyebab utamanya adalah imbas dari krisis moneter pada 1998
yang masih terbawa hingga pemerintahannya.
·
Pemerintahan Gotong Royong (mega wati)
Meski ekonomi Indonesia mengalami banyak perbaikan, seperti nilai mata
tukar rupiah yang lebih stabil, namun Indonesia pada masa pemerintahannya tetap
tidak menunjukkan perubahan yang berarti dalam bidang-bidang lain.
Popularitas Megawati yang awalnya tinggi di mata masyarakat Indonesia,
menurun seiring dengan waktu. Hal ini ditambah dengan sikapnya yang jarang
berkomunikasi dengan masyarakat sehingga mungkin membuatnya dianggap sebagai
pemimpin yang 'dingin'.Megawati menyatakan pemerintahannya berhasil dalam
memulihkan ekonomi Indonesia, dan pada 2004, maju ke Pemilu 2004 dengan harapan
untuk mempertahankan kekuasaannya sebagai presiden.
- PEMERINTAHAN JILID 1 (SBY JK)
Langkah Presiden SBY untuk merangkul Parpol-parpol
yang kalah dalam Pemilu 2009 adalah bagian dari kebijakan Soft Power, atau
kebijakan untuk bergotong-royong dalam membangun bangsa dan negara. Ini serupa
dengan Kabinet Gotong-Royong di masa lalu. Keadaan sistem ekonomi Indonesia
pada masa pemerintahan gotong royong memiliki karakteristik sebagai berikut:
• • Rendahnya pertumbuhan ekonomi yang dikarenakan masih kurang berkembangnya investasi terutama disebabkan oleh masih tidak stabilnya kondisi sosial politik dalam negeri.
• • Dalam hal ekspor, sejak 2000, nilai ekspor non-migas Indonesia terus merosot dari 62,1 miliar dollar AS menjadi 56,3 miliar dollar As tahun 2001, dan tahun 2002 menjadi 42,56 miliar dollar AS.
• • Rendahnya pertumbuhan ekonomi yang dikarenakan masih kurang berkembangnya investasi terutama disebabkan oleh masih tidak stabilnya kondisi sosial politik dalam negeri.
• • Dalam hal ekspor, sejak 2000, nilai ekspor non-migas Indonesia terus merosot dari 62,1 miliar dollar AS menjadi 56,3 miliar dollar As tahun 2001, dan tahun 2002 menjadi 42,56 miliar dollar AS.
- PEMERINTAHAN INDONESIA BERSATU (era SBY – Boediono)
Kabinet Indonesia Bersatu merupakan
kabinet pemerintahan Indonesia yang dibagi menjadi Kabinet Indonesia bersatu
jilid I dan II .kabinet Indonesia bersatu jilid I yaitu merupakan bentuk
pemerintahan yang ke enam yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla pada masa (2004 – 2009) dan presiden
yang pertama kalinya dipilih melalui sistem pemilihan umum langsung di
Indonesia sedangkan kabinet Indonesia bersatu jilid II dipimpin oleh Presiden
Susilo Bambang Yudoyono dan wakil Presidennya Dr. Boediono yang merupakan
bentuk pemerintahan yang ke tujuh pada masa (2009-2014) . Kabinet Indonesia
Bersatu jilid I ini dibentuk pada tanggal 21 Oktober 2004 dan berakhir pada
tahun 2009 menggantikan kabinet gotong royong sebelumnya yang dipimpin megawati
dan Hamzah haz pada 5 Desember 2005,
Pada Indonesia bersatu jilid 1 yaitu pada tahun 2004 sampai 2009 utang di Negara kita meroket drastis dari 1275 triliun menjadi 1667 triliun pemerintahan SBY “sangat berhasil” dalam tugas utang mengutang . Dengan sistem kebijakan pemerintah SBY saat ini, rakyat Indonesia dipaksa menanggung beban utang para bankir yang sudah kaya lewat beragam penyunatan subsidi seperti pendidikan (BHP) dan kesehatan. Pada saat yang sama, rakyat yang tidak ikut melakukan kesalahan dan tidak pernah menikmati utang, harus membayar minyak/BBM, listrik dan air yang mahal, agar negara bisa membayar utang utang Negara di tambah subsidi pendidikan dan minyak di cabut dengan alasan yang tidak jelas . Moral bangsa kita sudah tidak ada lagi baik rakyat yang berada di posisi atas menegah ataupun yang bawah . Sekarang jamanyya Indonesia bersatu jilid II kita tidak bisa langsung mengetahui bagaimana kinerja pemerintah yang sekarang karena mereka baru menjabat 2 tahun . Masih ada 2 tahun lagi untuk memperbaiki kedepannya . Tapi melihat kondisi perekonomian Indonesia yang sekarang ini sulit rasanya menstabilkan ekonomi seperti pada zaman pemerintahan pembangunan pada masa presiden soeharto dulu . Banyak sekali masalah masalah penting di jamann pemerintah jilid I dan II yang hilang begitu saja tanpa tau akhir inti dan akar kemana permasalahan itu berawal . Pemerintaan Indonesia Jilid I maupun jilid II bagaimanapun kebijakan,menteri dan lain sebagainya kita sebagai masyarakat hanya mengharapkan pemerintah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara yang akan berpengaruh pula pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat Indonesia yang saat ini masih tidak ada perkembangannya.
Pada Indonesia bersatu jilid 1 yaitu pada tahun 2004 sampai 2009 utang di Negara kita meroket drastis dari 1275 triliun menjadi 1667 triliun pemerintahan SBY “sangat berhasil” dalam tugas utang mengutang . Dengan sistem kebijakan pemerintah SBY saat ini, rakyat Indonesia dipaksa menanggung beban utang para bankir yang sudah kaya lewat beragam penyunatan subsidi seperti pendidikan (BHP) dan kesehatan. Pada saat yang sama, rakyat yang tidak ikut melakukan kesalahan dan tidak pernah menikmati utang, harus membayar minyak/BBM, listrik dan air yang mahal, agar negara bisa membayar utang utang Negara di tambah subsidi pendidikan dan minyak di cabut dengan alasan yang tidak jelas . Moral bangsa kita sudah tidak ada lagi baik rakyat yang berada di posisi atas menegah ataupun yang bawah . Sekarang jamanyya Indonesia bersatu jilid II kita tidak bisa langsung mengetahui bagaimana kinerja pemerintah yang sekarang karena mereka baru menjabat 2 tahun . Masih ada 2 tahun lagi untuk memperbaiki kedepannya . Tapi melihat kondisi perekonomian Indonesia yang sekarang ini sulit rasanya menstabilkan ekonomi seperti pada zaman pemerintahan pembangunan pada masa presiden soeharto dulu . Banyak sekali masalah masalah penting di jamann pemerintah jilid I dan II yang hilang begitu saja tanpa tau akhir inti dan akar kemana permasalahan itu berawal . Pemerintaan Indonesia Jilid I maupun jilid II bagaimanapun kebijakan,menteri dan lain sebagainya kita sebagai masyarakat hanya mengharapkan pemerintah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara yang akan berpengaruh pula pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat Indonesia yang saat ini masih tidak ada perkembangannya.
Penutup
Kesimpulan
Dari berbagai kasus yang kita ketahui tentang
perekonomian di Indonesia sejak Orde Lama hingga sekarang, dapat di simpulkan
bahwa keadaan ekonomi negara kita mengalami jatuh bangun. Negara kita bisa
mencapai pertumbuhan ekonomi yang dapat di katakan berhasil adalah ketika
pemerintahan Soeharto pada masa orde lama. Akan tetapi lambat laun ,
perekonomian bangsa kita mengalami gejolak, hal ini dapat dilihat dari :
- Kemiskinan di negara kita semakin meningkat.
- Pengangguran yang semakin meningkat karena lapangan pekerjaan lebih sedikit di bandingka dengan angkatan kerja.
- Maisih ada anak-anak yang tidak bisa merasakan pendidikan.
- Semakin meningkatnya para koruptor yang bebas.
- Masih memiliki hutang ke luar negeri
saran
1.
Sistem ekonomi diindonesia dapat
mensejahterakan rakyat indonesia
2.
Indonesia tidak harus mempunyai hutang besar terhadap
negara luar
3.
Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya alam
dg sebaik mungkin
4.
Upaya pemerintah untuk memberantas kemiskinan
dapat berjalan dengan keinginan setiap rakyatnya.
Daftar pustaka
Referensi :
- Mustopo,Habib.2006. sejarah 3 Program IPS. Jakarta : Yudhistira
- http://yus-yunus.blogspot.com/2011/11/pembangunan-ekonomi-indonesia-dari-orde.html
- http://www.scribd.com/03102009/d/24616247-Kondisi-Ekonomi-Indonesia-Pada-Masa-Orde-Baru
- . http://id.wikipedia.org : Sejarah Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar